BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam Bab I ini penulis
menyampaikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, dan Tujuan. Tiap
bagian disajikan sebagai berikut :
1.1
Latar
Belakang Masalah
Dalam pembahasan bab Turunan ini
terdapat sub bab tentang Konsep Turunan Fungsi Implisit.
Fungsi
implisit sering berguna dalam keadaan yang tidak memudahkan buat memecahkan
persamaan dalam bentuk R(x,y) = 0 untuk y yang
dinyatakan dalam x. Bahkan bila memungkinkan untuk menyusun ulang
persamaan ini untuk memperoleh y sebagai fungsi eksplisit f(x),
hal ini boleh jadi tidak diinginkan, karena pernyataan f jauh lebih
rumit dari pernyataan R. Dalam keadaan lain, persamaan R(x,y)
= 0 mungkin tidak dapat menyatakan suatu fungsi sama sekali, dan sebenarnya
mendefinisikan fungsi bernilai ganda. Bagaimanapun, dalam banyak
keadaan, bekerja dengan fungsi implisit masih dimungkinkan. Beberapa teknik
dari kalkulus, seperti turunan,
dapat dilakukan dengan relatif mudah menggunakan fungsi implisit.
1.2
Rumusan Masalah
Mengacu
pada latar belakang diatas, maka perlu adanya tindakan yaitu study mengenai
analisis lebih mendalam :
1) Bagaimana cara mencari hasil dari
suatu aturan hitung Turunan Fungsi Implisit ?
2) Bagaimana cara menentukan Variabel
Turunan Fungsi Implisit ?
1.3
Tujuan
Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah
:
1) Untuk
mengetahui cara mencari hasil dari suatu aturan hitung Turunan Fungsi Implisit.
2) Untuk
mengetahui cara menentukan Rumusan Turunan Fungsi Implisit.
3) Untuk
Mengetahui cara menentukan Variabel Turunan Fungsi Implisit.
BAB
II
PEMBAHASAN
Dalam Bab II penulis
menyampaikan tentang Turunan Fungsi
Implisit. tiap bagian disajikan sebagai berikut :
2.1
Turunan
Fungsi Implisit
Suatu fungsi yang dinyatakan oleh y = f
(x) disebut fungsi ekslisit, Sedangkan di dalam bentuk f (x,y) = 0 terkadang
suatu fungsi, yang disebut fungsi implisit.
Dalam
matematika, sebuah fungsi implisit
adalah fungsi yang mana variabel tak bebas tidak diberikan secara
"eksplisit" dalam bentuk variabel bebas. Menyatakan sebuah fungsi f secara
eksplisit adalah memberikan cara untuk menentukan nilai keluaran
dari sebuah fungsi y dari nilai masukan x:
y = f(x).
Sebaliknya,
sebuah fungsi adalah implisit apabila nilai y didapatkan dari x
dengan memecahkan persamaan dalam bentuk:
F(x,y) = 0
Dengan
kata lain, sebuah variabel dapat menentukan variabel lainnya, namun kita tidak
diberikan rumus eksplisit untuk suatu variabel dalam bentuk variabel
lainnya.
Definisi: sebuah metode untuk mencari
tanpa terlebih dahulu menyelesaikan secara gamblang
persamaan yang diberikan untuk y dalam bentuk x.
Penyelesaian dengan dua metode
Contoh 1:
cari
jika 4x2y-3y=x3-1
Turunan Fungsi Implisit F(x,y) = 0 adalah
0
Jadi
=
artinya F(x,y) di turunkan ke x, dan selain x dianggap konstanta.
artinya F(x,y) di turunkan ke y, dan selain y dianggap konstanta.
Contoh :
a) F(x,y)
= x2 + 2xy – 3 = 0
=
b) F(x,y)
= x3 – ln y = 0
=
=
3 x2
y
c) F(x,y)
= cos 2x – sin y = 0
=
Konsep fungsi satu peubah
y = f (x) dapat diperluas sehingga menjadi fungsi dua perubahn z = F(x,y). Di sini peubah
bebasnya x dan y, sedangkan pe ubah tak bebasnya z. Daerah asla fungsinya adalah himpunan titik {(x,y)
R2
: F(x,y)
R},
dan daerah nilainya adalah {z
R : z
= F(x,y), (x,y) di daerah asal F}.
Untuk z = 0, maka F(x,y)
= 0, menyatakan y fungsi implisit
dari x, dan juga x fungsi implisit dari y.
Pada fungsi implisit y = y(x)
yang teruat dalam F(x,y) = 0, pengertian fungsi yang biasa
dapat dijelaskan sebagai berikut. Untuk setiap x yang memenuhi F(x,y) = 0, terdapat selang terbuka (
) dengan
tentu sehingga y = y(x) adalah fungsi
dalam pengertian biasa, yaitu untuk setiap x
dikaitkan dengan tepat atu y.
Kita akan menentukan
turunan fungsi y = y(x) yang terkandung secara implisit dalam
F(x,y)
= G(x,y). Jika fungsi y terdeferensialkan terhadap x,
maka
Dengan
menganggap y sebagai fungsi x akan menghasilkan y’ sebagai fungsi dari x
dan y.
Ø Lingkaran
x2 + y2 = a2
dengan a
0 secara implisit memuat y sebagai fungsi dari x, dan x sebagai fungsi dari y.
Dengan turunan fungsi implisit diperoleh
(x2 + y2) =
a2
(x2 + y2) =
a2
2x
+ 2yy’ = 0 2xx’ + 2y = 0
y’ =
x’ =
Perhatikan
bahwa disini berlaku
Hal
ini sejalan dengan rumus turunan fungsi invers yang telah kita kenal baik.
Contoh :
Tentukan y’ dari
a)
x2 + y2 = 25
b)
(x+y)2 – (x-y)2 =
x4 + y4
c)
sin xy
= 2x y2 + 1
Jawab
a)
x2 + y2 = 25
sehingga 2x + 2yy’ = 0 , Jadi y’ =
b)
(x+y)2 – (x-y)2 =
x4 + y4
2(x+y)(1+y’)
– 2(x-y)(1-y’) = 4x3 + 4y3y’
Dengan manipulasi aljabar. Didapati y’=
c)
(sin
xy) =
(2xy2 + 1)
(cos xy)
= 2x
(y2)
+
2y2
(cos xy)
(xy’ + y) = 2x(2yy’) + 2y2
y’ (x cos xy – 4xy) = 2y2 – y cos xy
y’ =
BAB
III
KESIMPULAN
Dalam Bab III penulis
menyampaikan tentang Kesimpulan. tiap
bagian disajikan sebagai berikut :
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penghitungan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1) Turunan
Fungsi Implisit dapat di hitung seperti contoh di atas.
2) Variabel
Turunan Fungsi Implisit dapat ditulis dengan F(x,y).
DAFTAR
PUSTAKA
Wikipedia. 2012. Fungsi Implisi, (online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Fungsi_implisit,
diakses 26 Desember 2012)
Rohma, aizzael. 2010. Turunan Implisit, (online). (http://aizzael-rohma.blogspot.com/2010/10/kalulus-turunan-implisit.html,
diakses 27 Desember 2012)
Sunismi. 2001. Kalkulus 1. Malang: Universitas Islam
Malang.
Martono, koko. 1999. Kalkulus. Jakarta: Erlangga.